HORIZON – Karena pekerjaan sang suami, Terry Putri ikut tinggal di Amerika Serikat. Lantaran tidak mau berpindah kewarganegaraan, ia menetap menggunakan visa turis sehingga harus kembali ke Indonesia tiap enam bulan.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup selama di Amerika, Terry bekerja sebagai pengantar makanan dari rumah ke rumah. Ia memulai pekerjaannya tersebut dari jam tiga sore sampai malam hari.
“Di sana aku otomatis harus bekerja. Aku kerja jadi pengantar makanan. Start dari jam tiga sore sampai jam sembilan malam, atau tengah malam. Tapi dijalani aja, enak nggak enak namanya juga hidup ya,” kata Terry dijumpai di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2024).
Terry Putri mengirim makanan menggunakan mobil. Lantaran tidak tinggal di kota besar dan jarak antar lokasi sangat jauh, Terry mengaku sering was-was apabila tempat pengiriman sampai masuk hutan.
“Aku ngerasain kayak nunggu di restoran lihat orang makan. Begitu jalan pakai maps, karena aku tinggal di daerah bukan kota besar, jam tujuh malam udah nggak ada lampu. Jadi jalan pakai lampu mobil aja,” tutur Terry.
Selama bekerja Terry mendapatkan banyak pemasukan dari tip. Paling besar ia pernah diberi lima puluh dolar atau tujuh ratus lima puluh ribu rupiah dan paling kecil lima dolar atau sekitar tujuh puluh lima ribu rupiah. Ketika mendapatkan tip tersebut, Terry akui sampai menangis.
“Di sana sistemnya pakai tip. Pernah dikasih lima puluh dolar, itu tujuh ratus lima puluh ribu rupiah, dan seneng banget. Tapi ada juga yang lima dolar. Itu aku bisa nangis lho dikasih lima dolar. Aku ngehargai hal kecil, di Indonesia easy money, begitu di sana harus kerja keras dapat lima dolar. Itu berharga banget, thank you so much,” tandasnya. (KPL/*)
Tinggalkan Balasan