HORIZON – Modus penipuan yang menjanjikan pekerjaan di luar negeri kembali memakan korban. Kali ini, puluhan WNI menjadi korban penculikan dan penyiksaan di Myanmar. Para korban diduga diiming-imingi gaji tinggi namun justru terjebak dalam sindikat kejahatan transnasional.
Dilansir website Kemlu RI, pemerintah mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan di luar negeri yang tidak jelas. “Sebelum berangkat, pastikan memiliki visa kerja resmi dan kontrak kerja yang jelas,” tegas [nama pejabat Kemlu].
Pemerintah telah berupaya keras untuk mencegah terjadinya kasus serupa. Namun, masih banyak masyarakat yang tergiur dengan iming-iming gaji besar tanpa memikirkan risiko yang akan dihadapi.
Selanjutnya, KBRI Yangon telah menindaklanjuti dengan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan otoritas Myanmar. KBRI juga telah melakukan komunikasi informal ke jejaring yang berada di Myawaddy.
Sejak tahun 2020 hingga Maret 2024, Kemlu dan Perwakilan RI telah menangani 3.703 WNI yg terlibat online scam. Khusus di Myanmar, selama tahun 2024, terdapat 107 pengaduan dimana 44 WNI telah berhasil pulang ke Indonesia.
Kemlu senantiasa mengimbau agar para WNI berhati-hati dan waspada atas tawaran kerja di luar negeri namun tidak dilengkapi visa kerja resmi dan tidak menandatangani kontrak sebelum berangkat. Diimbau para WNI meminta informasi dan prosedur resmi bekerja ke luar negeri melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), BP2MI atau Dinas Tenaga Kerja setempat.(*)
Tinggalkan Balasan