HORIZON – Udah pada tau belum nih penyanyi cantik pelantun asmalibrasi Fanny Soegi? Baru baru ini dunia maya khususnya pada media Twitter dihebohkan dengan cuitan soloist tersebut mengenai keluh kesahnya terhadap Band Soegi Bornean.

Meskipun Fanny sudah keluar dari band Soegi Bornean, band ini masih eksis dengan vokalis baru, Vika. Nah kabar terkini dari Fanny terlihat ia meluapkan kekesalannya di media sosial karena Soegi Bornean masih menggunakan nama pribadinya, padahal dia sudah pergi dari band tersebut.

Waduh kira-kira apa saja ungkapan yang dinyatakan oleh Fanny Soegi? Simak alurnya!

Fanny mengungkap bahwa ketika ia memutuskan untuk keluar dari band, ia pula harus berurusan dengan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) dan bahkan perlu membayar hak penggunaan nama “Soegi” jika mau terus berkarya dengan entitas baru loh! Aduh bisa kita bayangin sepusing apa nih! Disisi lain, band Soegi Bornean yang masih menggunakan namanya terus beroperasi dengan harga yang jauh di bawahnya.

“Aku masih inget banget ketika aku mau keluar dari Band itu dan dihadapkan orang2 HAKI, aku diharuskan membayar namaku sendiri yakni “Soegi” kalau aku keluar dengan entitas yang baru. Ada rekamannya lagi. Fanny Soegiarto,” tulis Fanny melalui cuitannya.

Fanny juga menjelaskan bahwa nama Soegi Bornean awalnya digunakan untuk proyek solo Fanny sendiri. Namun, dia merasa kurang nyaman dengan konsep solo, jadi akhirnya memutuskan untuk membentuk band dengan nama tersebut bersama dua eks gitaris, Bagas dan Damar.

“Sebelum menjadi Band, projek awalnya itu aku soloist. Tapi aku belum berkenan untuk solo, akhirnya jadilah nama itu. Sekarang pun, aku, mas bagas & mas damar, kami masih dalam bentuk grup band walaupun pakai nama Fanny Soegi”. ungkapnya di X (Twitter).

BACA JUGA:  Banjir Bandang Bone Bolango Surut, Warga Lakukan Pembersihan Lingkungan

Penyanyi asal Semarang itu juga mengungkapkan ketidakpuasannya tentang pembagian royalti dari lagu hitsnya. Ia merasa ada ketidakadilan dalam distribusi royalti lagu “Asmalibrasi”, yang menjadi salah satu alasan Fanny memutuskan keluar dari band pada Maret 2024.

“Bayangin aja, lagu Asma ini yang kalian denger di mana2, penciptanya sampai minjem uang untuk bayar sekolah anaknya,” ungkap Fanny melalui akun X (Twitter).

Fanny menegaskan bahwa masalah ini bukan soal jumlah uangnya, tapi lebih ke prinsip dan nurani dari pihak-pihak yang terlibat.

Pihak Soegi Bornean pun memberikan klarifikasi terkait tuduhan Fanny. Di postingan Instagram-nya, mereka menjelaskan bahwa semua keputusan terkait royalti telah disepakati bersama dan Fanny selalu terlibat dalam proses tersebut.

“Ada hal yang menurut kami kurang pas dan tidak sesuai realita. Terkait royalti ‘Asmalibrasi’, dari awal menerima uang royalti ‘Asmalibrasi’, kami pihak manajemen mendistribusikan sesuai dengan nominal yang telah disepakati. Fanny pun selalu terlibat,” ungkap mereka.

Mereka juga menyebutkan bahwa lagu-lagu Soegi Bornean adalah hasil kerja sama dan bukan hanya milik Fanny, kecuali lagu “Kala”. Manajemen menekankan pentingnya menghargai hak cipta setiap karya.

“Sejumlah lagu yang diklaim Fanny Soegi adalah hasil dari kerja bersama, kecuali lagu berjudul ‘Kala’. Kami juga sangat menghargai hak cipta setiap lagu,” ucap pihak Soegi Bornean. (KPL/*)